YOGYAKARTA- Tim robot UGM, bersama dengan ITB dan Unikom, yang masing-masing berhasil meraih juara pertama dan kedua dalam kompetisi robot ‘Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest’, 9-10 April 2011 di Hartford, Connecticut, AS, bertemu langsung dengan Mendiknas, M. Nuh di kantornya hari ini, Rabu (13/4). Mendiknas dalam kesempatan itu didampingi oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiknas, Djoko Santoso.
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab tersebut, Mendiknas tidak lupa memberikan ucapan selamat atas prestasi yang diraih para mahasiswa. Mendiknas juga menawarkan beasiswa studi S-2 untuk mereka. Selain mengaku bangga, Mendiknas juga berharap agar di perguruan tinggi dapat mulai dikembangkan laboratorium robot.
“Mendiknas selain bangga juga berharap agar laboratorium robot bisa dikembangkan di perguruan tinggi,” kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Penelitian Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., yang sebelumnya turut mendampingi tim robot UGM ke AS, ketika dihubungi melalui telepon.
Jamasri menambahkan pertemuan dengan Mendiknas juga dihadiri, antara lain, oleh Rektor ITB , Prof. Dr. Akhmaloka, Dekan Fakultas Teknik UGM, Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., dan Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM, Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D.
Jamasri juga menuturkan dengan prestasi yang diraih tersebut menyebabkan tim UGM belum dapat kembali ke kampus secepatnya. Banyak permintaan wawancara dengan wartawan dan media televisi nasional. Menurut rencana, baru Kamis sore (14/4) mereka dapat kembali ke Yogyakarta. “Nanti sekembalinya dari Jakarta, kita akan banyak cerita tentang kesuksesan yang membanggakan UGM dan Indonesia ini,” ucap Jamasri.
Dua robot buatan mahasiswa UGM yang mewakili Indonesia di kategori Senior Wheeled Robot dalam kompetisi internasional tersebut berhasil menduduki posisi prestisius. Dua robot beroda yang masing-masing diberi nama ‘Koplax’ dan ‘Ironfire’ meraih juara pertama dan kedua. Tim robot UGM terdiri atas Farid Inawan, Noer Azis Ismail, Luiz Rizki Ramelan (ketiganya dari Jurusan Teknik Elektro 2009), dan Wahyu Wijayanto (Jurusan Teknik Mesin 2008).
Selain UGM, tiga robot buatan mahasiswa Unikom, Bandung, yang mewakili Indonesia untuk kategori RoboWaiter juga menang pada hari pertama kompetisi. Robot ‘DU99 RWE’ merebut juara pertama untuk level advanced serta juara pertama dan meraih posisi kedua pada level standar. Dua robot ITB, ‘Zarqun’ dan ‘ASA’, masing-masing menjadi juara pertama dan kedua untuk kategori Walking Robot. (Humas UGM/Satria AN)