Intel ISEF 2011 ini merupakan salah satu program ‘Society for Science & the Public’ yang berupa kompetisi ilmiah terbesar di dunia untuk para siswa pra-perguruan tinggi. Intel ISEF dihadiri oleh lebih dari 1500 peserta dari 65 negara. Mereka harus mengikuti tahap seleksi yang ketat dimulai dari tingkat lokal di daerahnya, kemudian naik ke tingkat regional, nasional, sehingga nanti menjadi wakil nasional ke ajang Intel ISEF. Pada Intel ISEF, semua peserta disediakan stand untuk menampilkan hasil karyanya yang akan dinilai oleh dewan juri setingkat doctor. Intel ISEF menyediakan lebih dari $4 juta sebagai penghargaan dan beasiswa.
Publikasi Intel ISEF 2011
Semua informasi terkait Intel ISEF dipublikasikan pada alamat:
http://www.societyforscience.org/isef/
Untuk informasi Intel ISEF 2011, termasuk daftar pemenang :
http://www.societyforscience.org/intelisef2011
Delegasi Indonesia
Semua peserta dari Indonesia berjumlah 6 orang yang terbagi menjadi 3 tim. Salah satu peserta berasal dari Jurusan Teknik Geologi FT UGM atas nama: Yan Restu Freski, yang mengangkat judul penelitian: Opak River Mouth: A Unique Deflection
Hasil
Dari seleksi dan penjurian ketat yang dilakukan oleh para dewan juri yang pakar dibidangnya, Delegasi Indonesia mendapat penghargaan, diantaranya :
Opak River Mouth: A Unique Deflection, oleh Yan Restu Freski (Jurusan Teknik Geologi UGM), Darmadi (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB). Memperoleh Special Award dari China Association for Science and Technology (CAST) berupa uang senilai USD 3000 dan sertifikat.
* informasi lebih lengkap mengenai penghargaan dapat dilihat di web Intel ISEF 2011.
Abstrak “Opak River Mouth: A Unique Deflection”
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rasa ingin tahu yang muncul setelah mengetahui fakta bahwa sungai-sungai di Kabupaten Bantul Propinsi DIY sampai Cilacap Jawa Tengah mempunyai kecenderungan untuk berbelok ke barat ketika bermuara di Samudra Hindia. Salah satunya adalah Sungai Opak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dan proses terjadinya pembelokan aliran sungai tersebut.
Metode yang digunakan meliputi observasi, studi literature, dan dokumentasi. Selain itu, digunakan pula metode analisis granulometri dan mikroskop. Dari penelitian yang sudah dilakukan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pembelokan aliran sungai ketika bermuara, yaitu angin, ombak, longshore drift, sedimentasi dari sungai, litologi, neo-tektonik, dan geomorfologi. Angin membentuk ombak yang akan pecah menabrak pantai. Arus ini membawa sedimen dari pantai dan dibawa ke arah barat. Sedimen ini diendapkan di depan muara sungai sehingga aliran sungai berbelok ke barat. Formasi batuan yang terdapat di sepanjang pantai selatan Jawa Tengah mendukung terjadi proses longshore drift. Di samping itu, setting neotektonik menyebabkan bentuk umum pantai selatan lurus karena terjadi pengangkatan.