YOGYAKARTA – Dua lulusan Universitas Gadjah Mada berhasil menjadi juara dalam ajang Shell LiveWIRE Business Start-Up Awards (BSA) 2011. Keduanya mengembangkan bisnis kuliner dan kecantikan.
Adalah Robby Adiarta yang memodernisasi bisnis kuliner angkringan khas Jogjakarta di kota asalnya di Kudus yang ia namakan angkringan Cekli. Sedangkan Ariyadi Yunianto adalah alumnus Fakultas Farmasi yang mengembangkan bisnis kecantikan cendani spa.
Ditemui di UGM, Robby yang alumnus jurusan Teknik Sipil menceritakan dia harus menjadi tulang punggung perekonomian keluarga pasca meninggalnya sang ayah. Lulusan 2008 itu lantas mengembangkan angkringan Jogjakarta dalam versi yang lebih modern. Berbeda dengan angkringan yang biasanya menggunakan sebuah grobak, angkringan cekli dibuat dengan konsep restoran yang memiliki tempat duduk dan meja, TV Plasma dan wiFi. Bahkan, bisnis yang sudah dibangun setahun yang lalu ini telah memiliki omset 1,5 juta rupiah per hari. “Saya ingin masakan khas Indonesia tidak kalah dengan fast food yang sudah menyerbu kota di Indonesia , termasuk di Kudus,” ujarnya, Selasa (18/10).
Robby menggandeng anak yatim piatu sebagai karyawan dalam bisnisnya. Baginya, dengan merekrut keluarga kurang mampu ini paling tidak bisa membantu ekonomi keluarga mereka. Saat ini dia memperkerjakan empat anak yatim piatu sebagai pelayan restoran. “Untuk pegawai, saya tidak melakukan rekrutmen serta mencari orang yang membutuhkan kerja khususnya anak yatim piatu dan yang kurang mampu,” katanya.
Saat memulai bisnis kuliner ini, Robby butuh modal Rp 60 juta. Dia membangun resto bangunan bamboo 8 x 20 meter yang menampung 100 pengangkring sekaligus. Penyajiannya hampir sama dengan angkringan gerobak, konsumen langsung dapat memilih menu makanan yang disukainya. “Hampir 90 persen menu makanan dibikin sendiri,” katanya.
Beberapa menu yang disajikan diantaranya 8 macam sego kucing, 9 macam gorengan,dan 20 minuman,” katanya.
Lain halnya dengan Ariyadi Yunianto yang lulus Fakultas Farmasi, ia mengembangkan bisnis kecantikan lewat Cendani Spa dan menjadi produsen produk spa. Bisnis yang secara resmi berdiri 2 Januari 2011 menjual produk spa buatannya sendiri ke berbagai daerah terutama di Jakarta . “Saat ini saya sudah memproduksi 86 item produk by order,” ujar.
Setelah sembilan bulan jatuh bangun mengembangkan bisnisnya, kini omzet yang diraih Ari mencapai 25 juta hingga 30 juta per bulan. Pria berkacamata itu juga memiliki misi sosial dengan mengandeng ibu-ibu sekitar dalam memproduksi produk spa. Selain itu, dia juga memiliki program beasiswa bagi 240 siswa mulai jenjang SD hingga perguruan tinggi.
Robby dan Ari merupakan dua di antara 10 wirausahawan yang difasilitasi, yang penilaiannya dititikberatkan pada aspek kewirausahaan, situasi bisnis dan perencanaan ke depan. Para peserta lomba ini dijaring dari 241 pemuda berusia 18-32 tahun yang telah memiliki usaha di Jabodetabek, Jawa Barat, Jogjakarta , Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Sepuluh pemenang Shell LiveWIRE BSA masing-masing mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 20 juta per bisnis, dan mendapat pelatihan dan konsultasi bisnis. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
sumber: www.ugm.ac.id