YOGYAKARTA- Belum lama lalu sempat diberitakan salah satu dosen di Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM Muhammad Agung Bramantya, M.T, mendapatkan penghargaan berkelas Internasional yaitu Young Engineer Award 2009 dari Japan Society of Applied Electromagnetics and Mechanics (JSAEM) serta Fujiwara Award dari Universitas Keio Jepang. Nah, tanggal 31 Agustus 2010 kemarin, Board Meeting of Keio University menyatakan kelulusan S3 nya. Wisuda direncanakan 17 September 2010 mendatang.
“ Dulu S1 UGM idealnya 8 semester bisa menjadi 7 semester, S2 UGM dari 4 semester menjadi 3 semester. Dan terakhir S3 Keio idealnya 6 semester bisa kami pangkas menjadi 5 semester,” ujar Agung Bramantya dalam emailnya, Kamis (2/9).
Ditambahkan Bramantya, dengan gelar doctor yang akan segera disandangnya tersebut usianya saat ini masih relative muda yaitu sekitar 30 tahun. Bramantya lahir di Yogyakarta , 22 Maret 1981. Dalam paparannya Bramantya menilai percepatan studi yang telah ia lakukan merupakan sebuah anugerah unik di bulan Ramadhan kali ini.
“Memang ada yg mempunyai sistem pendidikan cepat semisal “direct PhD” 4 tahun di Singapore atau “integrated master-doctoral” 4 tahun di beberapa universitas Jepang dan Eropa. Tapi semua itu sudah dirancang secara paket beda dengan kami yg berhasil mensiasati percepatan studi selama ini,” katanya.
Judul disertasi Bramantya adalah “Fundamental Study on the Inner Structure of Magnetorheological Fluids by Ultrasonic Propagation Method”. Disitu ia meneliti tentang cairan pintar bernama “magnetorheological fluids” yaitu material cair yang bisa diatur sifat reologi-nya dengan menggunakan medan magnet. Material cair ini terdiri atas 3 komponen utama: (1) micron-size partikel bersifat ferromagnetic, (2) media cair berupa oil-base dan (3) surfaktan untuk menjaga distribusi mikro partikel tetap merata.
Sifat asal dari cairan ini tergolong Bingham Fluids (lumpur dan bubur adalah contoh bingham fluid), kemudian akan berubah drastis menjadi semi-solid (padat) ketika dikenai medan magnet. Perubahan sifat cairan yang dramastik itu bersifat reversible (dapat balik) dalam orde waktu yang sangat cepat (milidetik).
“ Inilah fenomena unik yang memikat banyak peneliti melakukan studi lebih jauh tentangnya,” imbuh Bram.
Aspek kebaruan dari penelitian yang dilakukannya adalah penggunaan metode gelombang ultrasonik untuk mempelajari karakter dasar fluida ini ketika dikenai medan magnet. Dengan gelombang ultrasonik itu pula ia memprediksikan struktur dalaman dari cairan pintar tsb.
“ Walaupun studi kami cenderung ke arah dasar fundamental, tapi hasilnya sangat bermanfaat untuk penerapan lebih lanjut,” jelasnya.
Selama ini magnetorheological fluid banyak dipakai untuk alat-alat peredam getaran, misalnya suspensi pada mobil (BMW, GM, Porche, Ferrari, Audi), peredam gempa, peredam beban kejut. Sementara dunia militer juga mengaplikasikan untuk peredam mobil tempur dan helikopter mereka. Selain itu juga sedang dikembangkan body armor berbasis cairan pintar ini. Bidang medis mengaplikasikan di engsel tulang buatan, dan modifikasinya untuk pengobatan kangker, drug delivery, MRI, dll. Bidang permesinan juga tak ketinggalan terutama untuk polishing, lensa teleskop Hubble termasuk yg menggunakan metode ini untuk finishingnya.
Dalam keterangannya Bramantya mengatakan selain dinyatakan lulus para pengujinya juga memberikan komentar “excellent” dengan melihat masa studi yang ditempuhnya serta 25 buah prestasi baik paper jurnal, paper seminar internasional dan nasional serta award. Untuk pembimbing utama disertasinya adalah Prof. Tatsuo Sawada dan tim penguji Disertasi Prof. Kimiyuki Mitsui , Prof. Tetsuya Sato, Prof. Atsushi Hotta, Prof. Yasushi Ido. Sedangkan tim penguji Pra Disertasi yaitu Prof. Masatsugu Yoshizawa dan Prof. Norihisa Miki.
“ Semoga dengan hasil ini bisa memacu semangat teman-teman yang lain dalam studinya. Insya Alloh saya akan pulang ke Indonesia akhir September 2010, dan aktif kembali di Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM, awal Oktober 2010,” pungkas Bramantya (Humas UGM/Satria)