YOGYAKARTA–Tiga tim dari UGM, masing–masing tim NeverEndingWhy–Ilmu Komputer UGM, Pertamax– Ilmu Komputer, dan Autis–Teknik Elektro UGM, berhasil meraih medali perak dan perunggu dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang TIK (Gemastik) III 2010, yang digelar di ITS Surabaya, 5-8 Oktober 2010.
Menurut salah satu anggota tim Pertamax, Gatot Fajar, mereka beranggotakan tiga mahasiswa Ilmu Komputer UGM angkatan 2008, yakni Poerwiyanto, Firdaus Ismail Sholeh, dan R. Gatot Fajar, dengan dosen pembimbing I Gede Mujiyatna, S.Kom., M.Kom.
Gatot memaparkan tema awal dari kategori pengembangan aplikasi ini adalah manajemen pendidikan. Namun, karena sedikitnya peserta yang mendaftar, tema tersebut dihapus. Meskipun demikian, tim Pertamax tetap pada ide awal untuk mengembangkan aplikasi manajemen pendidikan. “Aplikasi yang dikembangkan berupa aplikasi penyusun jadwal pelajaran sekolah. Aplikasi tersebut kita beri nama ‘Pelepah” (Pembuat Jadwal Pelajaran Sekolah Online),” kata Gatot, Rabu (10/11).
Tahap awal pengembangan aplikasi ini dimulai dengan melakukan survei untuk mengumpulkan fakta dan data tentang metode penyusunan jadwal dari beberapa SMA di Yogyakarta. Dari survei tersebut diketahui bahwa penyusunan jadwal di beberapa SMA masih menggunakan metode ‘trial and error’ atau coba-coba. Cara tersebut memakan waktu tiga hari sampai dengan satu bulan dan membutuhkan beberapa tenaga administrasi. Jadwal yang dihasilkan dengan cara tersebut terkadang masih memiliki bentrokan sehingga perlu dilakukan pertukaran jadwal. “Berdasarkan latar belakang tersebut,, kami merancang sebuah aplikasi yang dapat menyusun jadwal dari data yang ada dengan waktu yang relatif singkat serta bebas dari bentrokan jadwal,” ujarnya.
Aplikasi dari tim Pertamax dibangun dengan menerapkan ‘algoritma genetika’ yang dari beberapa percobaan dan referensi terbukti andal untuk masalah penjadwalan. Aplikasi ini dibangun berbasiskan web sehingga semua sekolah di Indonesia dapat mengaksesnya dengan mudah tanpa perlu mengunduh dan menginstal, cukup dengan mendaftar pada web tersebut dan selanjutnya dapat menggunakan aplikasi dengan gratis.
Total waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi ini sekitar tiga bulan. Untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna hanya perlu memasukkan data-data pelajaran, guru, dan kelas serta beberapa kebijakan yang berlaku di sekolah tersebut. Setelah data terisi lengkap, pengguna tinggal meng-klik tombol ‘buat jadwal’ dan system akan menyusun jadwal dari data yang ada. “Dari hasil uji coba, aplikasi ini dapat menyusun jadwal kurang dari satu menit dan bebas bentrokan. Uji coba dilakukan dengan data dari sebuah SMA yang memiliki sembilan kelas di setiap tingkat,” imbuh Gatot.
Dalam kesempatan itu, Gatot juga menjelaskan kompetisi Gemastik ini terdiri atas tiga tahap, yakni penyisihan, final, dan grand final. Babak penyisihan diikuti oleh 238 tim dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Babak ini dilaksanakan secara online selama April sampai dengan Juli 2010 dengan mengirimkan proposal dan prototype aplikasi.
Dari babak penyisihan, diambil 20 peserta terbaik untuk maju ke babak final. Babak final dilaksanakan secara onsite dengan melakukan presentasi dan demo program. Dari babak final, diambil enam tim untuk melakukan presentasi di babak grand final yang akan menentukan juara 1, 2, dan 3. (Humas UGM/Satria AN)
sumber: www.ugm.ac.id