Kamis (16/7), Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada (P3UGM) mengadakan Lokakarya dan Pelatihan Penilaian Mahasiswa (Student Assesment) di Ruang Sidang 2.2 Lt. 2 KPTU Fakultas Teknik UGM mulai pukul 08.30-15.30 WIB. Rencananya, lokakarya dan pelatihan ini akan berlangsung 2 (dua) hari sampai hari ini. Desain pelatihan ini dirancang untuk diimplementasikan di masing-masing program studi, bukan secara umum di UGM dengan mengundang wakil-wakil dari setiap fakultas atau program studi. Di fakultas teknik sendiri, Para Ketua Jurusan dan Ketua Program Diploma mengirimkan 5 (lima) orang dosen untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Pelatihan di buka oleh Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik pada pukul 08.30-09.00 WIB. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi. Sesi pertama yaitu penyampaian materi penilaian mahasiswa dalam KBK oleh Prof. dr. Harsono, Sp.S(K), dari Fakultas Kedokteran UGM. Beliau menjelaskan bahwa kata ‘assess’ berasal dari kata ‘assidere’ yang artinya ‘berdampingan’. Dalam hal ini seorang dosen atau penilai seharusnya berdampingan dengan mahasiswa. “Harus sama dan sebangun dengan tujuan pendidikan, harus komprehensif dan merupakan proses yang beekesinambungan, dan dilaksanakan sebagai tes summative maupun tes formatif,” jelas beliau mengenai bagaimana seharusnya Student Assessment dikerjakan.
Poin-poin yang akan dinilai antara lain seperti kinerja (performance), kompetisi (competence), pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), perilaku (attitudes) dan soft skills. Student Assessment juga harus memenuhi beberapa syarat agar bisa mendukung kegiatan pembelajaran. “Semangat Student Assessment adalah berusaha untuk tidak merugikan mahasiswa,” ujarnya mengahiri penyampaian materi.
Sesi kedua yaitu penyampaian materi pengembangan blue print (cetak biru) oleh Tridjoko Hadianto dari Pusat Pengembangan Pendidikan Unversitas Gadjah Mada. Cetak biru maksudnya membuat kerangka pendidikan yang lebih baik “Selama ini, kita masih bertumpu pada summative assessment,” ujarnya. Pendidikan yang baik selain memperhatikan summative assessment juga harus memperhatikan formative assessment. Formative assessment efektif untuk merubah perilaku seseorang ketika penilaian dilakukan pada saat proses kegiatan berlangsung. Pelatihan diakhiri dengan latihan membuat cetak biru oleh seluruh peserta.
Secara umum kegiatan Lokakarya dan Pelatihan Penilaian Mahasiswa (Student Assesment) hari pertama berlangsung dengan baik dan lancar. Demikian juga diharapkan pada pelaksanaan hari kedua. Jadwal kegiatan pelatihan hari kedua ini antara lain penyampaian presentasi pelatihan cetak biru penilaian, penyampaian materi berbagai metode penilaian, latihan merancang penilaain mahasiswa untuk level “show” dan “does”, presentasi hasil rancangan penilaian mahasiswa untuk level “show” dan “does”, umpan balik, diskusi, dan diakhiri dengan penutupan.(nn)