Tahun 2001, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Ditjen Dikti melaunching program PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) sebagai wadah untuk menampung kreativitas mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Progam ini dikemas oleh DP2M untuk program strata satu maupun program diploma.
Dikatakan Prof. Jamasri, jenis program PKM meliputi PKM Penelitian (PKM-P), PKM Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), dan PKM Karya Tulis (PKM-KT). “Jadi, jangan sampai kita salah kamar. Yang akan diteliti harus tepat dan sesuai bidang,” jelasnya didepan para mahasiswa dan calon dosen pemimbing PKM perwakilan dari jurusan-jurusan di lingkungan FT UGM. Sementara itu, PKM Penelitian menempati urutan atau nilai tertinggi.
Teknologi dan Rekayasa menempati prosentasi proposal PKM yang tertinggi berdasarkan bidang ilmu pada tahun 2009, yaitu sekitar 2.585 proposal. Meskipun demikian, masih banyak proposal yang ditolak dan tidak lolos seleksi administratif karena bebrapa alasan seperti tidak ada tanda tangan pembimbing, format keliru, tahun proposal kedaluwarsa, tidak ada identitas PKM, jumlah anggota tidak sesuai, dan tidak ada biodata dosen pembimbing. “Prosentasi proposal yang tidak lolos seleksi administratif dari UGM yang terbesar berasal dari Fakultas Teknik,” ujar Prof. Jamasri.
Oleh karena itu, proposal PKM harus disusun dengan baik, sistematis dan lengkap. “Jangan membuat aturan sendiri. Ikuti saja aturan si pembuat kompetisi,” tambah Dr. Endy.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan kedepannya kontribusi Fakultas Teknik dalam program PKM bisa lebih baik dan bisa mengambil peran penting pada PKM dan Pimnas 2010. “Target Fakultas Teknik pada PKM dan Pimnas tahun 2010 yaitu mengirimkan 100 proposal dan harapannya juara terbanyak nanti disumbangkan oleh FT UGM,” ujar Prof. Jamasri menutup workshop. (nn)