Mahasiswa Teknik Mesin UGM Raih Juara 1 dalam Lomba Pidato Bahasa Inggris dari SV IPB
Adhika Pramudhia Kirana dari program studi S1 Teknik Mesin angkatan 2022 berhasil meraih Juara 1 pada EDUDAYTRICH (Education Day Triumph Challenge) cabang lomba Pidato Bahasa Inggris. Prestasi ini ditorehkan dalam kegiatan perlombaan yang diselenggarakan oleh Departemen Akademik dan Prestasi BEM Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor. Dalam kompetisi ini, Adhika bertanding dengan 25 peserta lainnya yang berasal dari beragam Perguruan Tinggi di Indonesia. Kegiatan diadakan secara daring pada rentang waktu 1 April hingga 25 April 2024, lalu diumukan hasil dan awarding pada 12 Mei 2024 secara daring melalui Zoom Meeting.
Perlombaan ini memiliki 4 cabang lomba yaitu Lomba Pidato Bahasa Inggris, Karya Tulis Ilmiah, Esai, dan Short Movie. Untuk lomba pidato bahasa inggris dilaksanakan dengan berupa mengirimkan video rekaman pidato dengan durasi 5-7 menit tanpa diperbolehkan membaca teks sama sekali. Pilihan tema yang disediakan adalah berupa Pendidikan, Teknologi, Integritas, Ekonomi, dan Infrastruktur. Dalam rentang waktu sekitar 6 menit, Adhika memberi pengantar berupa data terkini kondisi pendidikan nasional Indonesia. Lalu, Adhika merumuskan masalah krusial apa saja yang penting untuk disoroti dan memberikan usulan berupa 3 poin utama. Adhika memberikan usulan pertama terkait urgensi penyusunan kurikulum yang mengintegrasikan antara pendidikan sains, sejarah, dan agama. Ketiga hal ini sangat penting dalam membangun manusia Indonesia dan karakter bangsa yang berlandaskan pada UUD NRI 1945 yang secara gamblang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional tidak hanya untuk meningkatkan kognitif semata namun juga insan yang bermoral dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada poin kedua, Adhika menyoroti pentingnya menumbuhkan dan mengembangkan lingkungan yang memicu berpikir kritis, egaliter, dan rasa keingintahuan yang tinggi. Hal ini sangat krusial dalam menciptakan generasi penerus yang kompeten, memahami masalah secara komprehensif, dan melahirkan solusi holistik dan komprehensif dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks di masa mendatang. Terakhir, Adhika menyoroti terkait kualitas guru dan jaminan kesejahteraan para pendidik di Indonesia. Mereka para pendidik sebagai ujung tombak pendidikan perlu diperhatikan secara serius, agar dapat dengan baik mengajar tanpa terdistraksi dengan beban-beban ekonomi. Berkaca dari banyak negara maju yang memberikan gaji memadai bahkan merekrut pengajar terbaik untuk akselerasi kemajuan bangsanya. Sekian banyak pekerjaan rumah (PR) besar pendidikan Indonesia masih terus menjadi bahasan yang patut digaungkan dan diperjuangkan hingga saat ini dari berbagai rumpun ilmu manapun.
Harapannya, terselenggaranya acara ini dan partisipasi di dalamnya dapat menumbuh-kembangkan talenta dalam berbahasa dan kemampuan retorika dalam menyampaikan pesan kepada publik luas, khususnya kemampuan bernarasi menggunakan bahasa internasional dan membawa cita Indonesia ke kancah global. Saya selalu percaya rumpun ilmu engineering punya narasi yang amat keren, kita butuh narator-narator hebat untuk membumikan konsep-konsep yang advanced tersebut kepada masyarakat. Semoga dari Fakultas Teknik UGM akan lahir insinyur-insinyur kompeten dengan kemampuan bernarasi dan storytelling yang hebat sebagai komunikator sains dan teknologi kepada masyarakat.
(Humas FT/sumber:Adhika)