Sebelas institusi mengikuti kegiatan pendampingan Zona Integritas di lingkungan perguruan tinggi negeri, yang diselenggarakan oleh Tim Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemdikbudristek pada tanggal 12 – 14 April 2022.
Sebagai satu dari enam unit kerja Ditjen Diktiristek yang telah memperoleh predikat Zona Integritas – Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI/WBK), Fakultas Teknik UGM dipercaya menjadi pendamping.
Keberhasilan Fakultas Teknik UGM memperoleh predikat ZI/WBK dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya. Keberhasilan ini merupakan capaian yang membanggakan, terlebih karena predikat tersebut diperoleh pada pengusulan pertama.
“Perguruan tinggi lainnya butuh waktu dua tahun, tapi FT UGM baru pertama mengajukan di tahun 2021 dan langsung mendapat predikat WBK. Karena itu kita perlu menimba ilmu dari Pak Rektor dan Pak Dekan,” ucap Sekretaris II Tim Reformasi Birokrasi Kemenristekdikti, Muhammad Ali Akbar, pada pembukaan kegiatan pendampingan Selasa (12/4) di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center.
“Kami mengucapkan terima kasih karena Rektor UGM telah berkenan mengizinkan perguruan tinggi belajar sama-sama bagaimana membangun Zona Integritas,” lanjut Ali. Ditjen Diktiristek berkomitmen untuk meningkatkan capaian reformasi birokrasi dengan mengusulkan lebih banyak lagi satuan kerja untuk ditetapkan sebagai ZI/WBK.
Hingga tahun 2021, jumlah usulan ZI/WBK dari perguruan tinggi terus meningkat, dan di tahun 2021 Ditjen Diktiristek menjadi yang terbanyak di lingkungan Kemdikbudristek dalam mengirimkan unit kerja ZI/WBK, yaitu sebanyak 60 unit kerja.
“Perjalanan perguruan tinggi dalam membangun Zona Integritas sangat luar biasa. Ini bisa dilihat dari jumlah usulan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Teknik, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., memberikan paparan terkait pengalaman membangun Zona Integritas. Sejak tahun 2017 hingga tahun 2021, terangnya, Fakultas Teknik mengembangkan beragam inovasi untuk mengatasi persoalan dalam pengelolaan fakultas, misalnya terkait beban administrasi dosen dan birokrasi layanan.
Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. pada sambutannya, mengungkapkan bahwa setelah meraih ZI/WBK UGM akan berupaya untuk terus memperkuat Zona Integritas hingga mencapai tahapan selanjutnya, yaitu Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
“Harapannya Fakultas Teknik bisa menjadi yang pertama ke tahapan yang lebih tinggi ini. Usaha untuk mencapai itu memang tidak mudah, tetapi mari kita bersemangat untuk mencapai Zona Integritas,” ucapnya.
Perguruan tinggi yang memperoleh pendampingan dari FT UGM adalah Universitas Sebelas Maret, Universitas Tidar, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Surakarta, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas Bengkulu, Universitas Haluoleo, Universitas Bangka Belitung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, serta Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
Pendampingan kepada perguruan tinggi ini dilakukan dalam enam kelompok sesuai dengan komponen Zona Integritas, yaitu manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pada hari pertama, dilaksanakan diskusi per area zona integritas. Kemudian pada Rabu, 13 April 2022 dilakukan visitasi ke FT UGM. Pada visitasi ini peserta melihat praktik-praktik baik terkait Zona Integritas di Fakultas Teknik dan UGM.
Hal menarik yang menjadi nilai lebih pada pendampingan dan proses ZI di FT UGM, yaitu semua manajer dan wakil manajer area dipegang oleh tenaga kependidikan dari berbagai unit di FT UGM.
Acara ditutup oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM FT UGM, Ir. Muslikhin Hidayat, S.T., M.T., Ph.D., IPU. di Gedung Pusat UGM. (Humas FT: Purwoko/Sumber: web UGM dan sumber lain)