Mahasiswa Teknik Fisika UGM yang beranggotakan Sasa Aulia, Farah Octaviani, dan Thariq Arian Khalfani meraih 1st place dalam PETROLIDA (Petroleum Integrated Days) kategori Paper Competition.
Petrolida merupakan lomba tingkat internasional yang di selenggarakan oleh Society Of Petroleum Engineers Institut Teknologi Sepuluh November. Lomba ini dimulai pada Februari untuk pembuatan dan pengumpulan abstrak. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengumuman 10 finalis yang wajib mengumpulkan full paper dan presentasi pada Maret 2021. Pengumuman pemenang PETROLIDA 2021 dari berbagai bidang perlombaan di umumkan tanggal 11 April 2021 pukul 19.00 WIB.
Sasa menjelaskan pelaksanaan lomba meliputi dua tahap, yakni pengumpulan abstrak pada tanggal 26 Februari 2021 dan pengumpulan full paper dan presentasi pada tanggal 7 Maret 2021 dilanjutkan dengan presentasi 10 besar finalis pada tanggal 10 April 2021. Pesaing perlombaan paper competition PETROLIDA ini dalam skala internasioanal sehingga terdapat universitas dari luar negara seperti Universiti Teknologi Malaysia yang menjadi finalis, juga terdapat universitas dari Indonesia seperti UI, ITB, ITS, UPNVY.
Tim Safari UGM membuat karya paper penelitian literasi yang bertema “Achieving Sustainable Development in Oil and Gas Sector Through Eco-Friendly Pratice Utilizing Innovative and Applicable Innovation”.
“Karya kami mengenai teknik pengolahan limbah air terproduksi dari hasil proses eksplorasi dan produksi minyak bumi dan gas yang menggunakan pendekatan sistem terintegrasi dari Heat Treatment dan filtering. Nama produk yang kami rancang adalah Smart integrated Futuristic Electro-Pyromesoling System Reservoir,” ujar Sasa pada Senin (19/4).
Dalam proses lomba, Sasa dan tim menyebutkan beberapa tantangan yang dihadapi misalnya kondisi pandemi yang membuat tim tidak bisa bertemu secara langsung untuk berdiskusi, membagi waktu untuk belajar, berorganisasi dan lomba. Tantangan lainnya adalah kesulitan untuk melakukan penelitian dari hasil karya yang telah dirancang karena berada di daerah yang berbeda-beda.
“Bagaimanapun juga lomba ini tentu membuat kita sangat kesulitan untuk membagi waktu, terlebih lagi saat itu kita sedang menjalankan ujian tengah semester, tentu saja semangat dan dukungan dari sesama rekan lomba di tim ini sangat berpengaruh untuk kita masing-masing yang pada saat itu sedang mengikuti lomba dan jadwal nya sama dengan UTS,” ujarnya.
Tim Safari berharap semoga mereka bisa memotivasi mahasiswa baru di UGM dan menyadarkan mereka agar jangan takut untuk memulai mencoba, dan jangan takut juga akan kegagalan.
“Walaupun dalam keadaan pandemi seperti saat ini jangan dijadikan penghalang untuk tetap terus berkarya dan berprestasi. Ada banyak peluang dan kesempatan bagi mahasiswa UGM untuk mengekspresikan ide-ide cemerlang nya, dan jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu 4 tahun kita sebagai mahasiswa UGM, gunakan waktu masa muda kita untuk selalu terus berkarya demi kemajuan bersama,” ujar Sasa.