Transportasi itu harus mengandung makna berkeadilan guna kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Berkeadilan merupakan aspek pertama yang menurut Menhub Ir. Budi Karya Sumadi harus dimiliki oleh infrastruktur transportasi.
Hal tersebut disampaikan pada pidato ilmiah HPTT 74 FT UGM yang berjudul “Pengembangan Sistem Transportasi Menuju Pembangunan yang Berkeadilan dan Berkelanjutan”, Senin (17/2/2020).
Kementerian Perhubungan terus melakukan pengembangan tol laut, tol udara, kapal perintis, bandar udara keperintisan, dan pembangunan infrastruktur baru. Infrastruktur ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan mengurasi disparitas. Juga meningkatkan produktifitas suatu daerah melalui akses yang mudah, cepat, dan murah.
Aspek kedua, menurut Menhub, yaitu keberlanjutan. Untuk mendukung hal ini, inovasi terus diperkuat. Teknologi ramah lingkungan diterapkan dalam sektor transportasi agar berkelanjutan.
Pembangunan infrastruktur transportasi bukan hanya membangun fisik. “Membangun infrastruktur adalah membangun harapan baru,” terang Menteri.
***
Menteri Budi Karya Sumadi merupakan alumni Teknik Arsitektur FT UGM. Apresiasi kepada almamater juga disampaikannya saat HPTT 74 ini. “Saya juga ingin mengapresiasi FT yang terakreditasi ABET, dan juga sebagai fakultas yang turut menyumbangkan alumninya menjadi pembuat kebijakan negara,” ungkat Menteri.
Dalam era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity), sinergi stakeholder perguruan tinggi menjadi sangat penting dilakukan. Kemenhub, lanjut Menteri, terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga inovasi lainnya.
Menteri juga berharap UGM selalu menghasilkan talenta yang terbaik, dan mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan bangsa. “Saya berharap, kita semua selalu mampu memilih menjadi bagian sejarah yang menciptakan kemajuan bangsa Indonesia,” tegas Menteri Budi Karya Sumadi. (Humas FT: Purwoko/Foto: Eko)
Pidato Menhub dapat dilihat di: https://www.youtube.com/watch?v=AD6nLoQkQzY pada detik 00:53:30 s.d. 1:31:50