Tim Danantya UGM yang merupakan perwakilan dari Gadjah Mada Building and Bridge Community berhasil menorehkan prestasi pada ajang KJI-KBGI 2019. Tim yang beranggotakan mahasiswa Teknik Sipil FT UGM angkatan 2017 terdiri dari Jonnatthan Darikho, Shoffarisna Ithmaanna, Dinda Bismi Airdiany, Roselina Risang Sekar Limbangsari dan M. Irfan Tian Syamsuddin dengan dosen pembimbing Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D. meraih Juara 3 pada Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia Ke-XI Tahun 2019.
Kompetisi Jembatan Indonesia – Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia ( KJI-KBGI )merupakan kompetisi tahunan di bidang ketekniksipilan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di level nasional. Tahun ini, KJI XV mengusung tema “Jembatan Kokoh, Ringan, Indah dan Inovatif” sedangkan KBGI XI mengusung tema “Bangunan Hunian Bertingkat, Futuristik, Tahan Gempa dan Ramah Lingkungan”.
Kompetisi ini berlangsung sejak tanggal 15 Agustus 2019, dimulai dari tahap penyusunan proposal selama sebulan yang kemudian mempertemukan 10 finalis KBGI XI dari masing-masing perguruan tinggi negeri maupun swasta pada babak final tanggal 7 s/d 10 November 2019 di Politeknik Negeri Jakarta. Finalis antara lain Afirmasi Cakrawala (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Braja Kataskevi (Politeknik Negeri Bandung), V-Sagera (Politeknik Negeri Jakarta), Arya Wresniwara (Politeknik Negeri Malang , Tamenggang ( Politeknik Negeri Pontianak), Tim Mallombasi (Politeknik Negeri Ujung Pandang), Danantya (Universitas Gadjah Mada), Kanmoreu Champione (Universitas Hasanuddin), Gajendra (Universitas Muhammadiyah Malang) dan Ceric Homina (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).
Hasil karya dari tim Danantya adalah rumah Eco-Cabin House yang mengangkat konsep Modular Tropical Building yang didesain dengan sistem rangka pemikul momen khusus, pendekatan low energy consumption and low cost maintenance agar memenuhi kriteria hunian tahan gempa sekaligus ramah lingkungan bergaya futuristik. Rumah 2 tingkat kemudian diuji dengan beban siklik dengan drift ratio terakhir sebesar 5.5% dari elevasi 105 cm. Untuk pertama kalinya pada ajang KBGI, dikompetisikan model bangunan 12 lantai berskala 1:60 yang diuji dengan shaking table.
Tim berharap teman-teman mahasiswa yang lain dapat meneruskan perjuangan tim dengan berjuang lebih keras lagi pada ajang KJI-KBGI tahun selanjutnya agar dapat lolos di semua kategori KJI-KBGI dan memenangkan gelar juara umum bagi Universitas Gadjah Mada. (Sumber: web DTSL)