Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Ir. Basuki Hadimulyono memberikan kuliah umum untuk mahasiswa baru pascasarjana Fakultas Teknik UGM, Selasa (27/8/2019) di Grha Sabha Pramana, UGM. Hadir pada kuliah umum ini 471 mahasiswa baru pascasarjana dan PSPPI FT UGM 2019, serta dosen.
Dekan FT UGM Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D. IPM., ASEAN Eng., dalam sambutannya mengharapkan mahasiswa siap mendukung Menteri mewujudkan visi besar Presiden dan cita-cita bersama. “Mohon berkenan memberikan wawasan pada kita semua, visi besar pembangunan infrastruktur Indonesia,” harap Dekan pada Menteri.
***
“You are in the right place to study”, demikian pernyataan pembuka Menteri PUPR, yang disambut tepuk tangan mahasiswa baru pascasarjana FT UGM. Selanjutnya, Menteri memaparkan berbagai capaian, dan gagasan pengembangan infrastruktur Indonesia 5 tahun ke depan.
Menteri menyampaikan bahwa selama 5 tahun ke depan, sebagai pembantu presiden, akan membantu mewujudkan visi presiden, yaitu pertama mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur. Setelah berbagai infrastruktur dibangun, misalnya bendungan, selanjutnya memanfaatkannya dengan mengembangkan interkoneksi ke persawahan, air baku, pembangkit listrik. Jalan tol juga harus dikoneksikan dengan kawasan industri yang ada di sekitarnya.
Berikutnya adalah pembangunan sumber daya manusia. Menteri menyampaikan adanya persaingan menarik investasi di masing-masing negara. Persaingan ini ditentukan oleh cepat atau lambatnya respon. Teknologi informasi memiliki peran penting dalam memenangkan persaingan ini. Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Menteri menyampaikan beberapa point. Studi semestinya tidak hanya mengejar ijazah, tapi juga konten. Menteri mencontohkan ketika kuliah di Amerika tidak hanya memperoleh ijazah, tapi juga believe. “Smart is must, but not sufficient,” demikian Menteri menekankan. Di PUPR, terkait SDM, dilaksanakan sertifikasi pekerja konstruksi, serta pembangunan politeknik pendukung.
Mengundang investasi untuk membuka lapangan usaha seluas-luasnya menjadi tujuan berikutnya. Untuk mencapatnya, diperlukan deregulasi aturan yang sudah ada. Reformasi birokrasi juga bagian yang dipaparkan Menteri. “Institusi-institusi yang tidak jelas outputnya dihapus”, kata Menteri. Dalam proses ini, diperlukan kesiapan keluar dari zona nyaman untuk membuat birokrasi lebih cepat.
Menteri juga menyampaikan adanya fokus pengembangan pariwisata pada 4 tempat: Danau Toba, Labuhan Bajo, Mandalika, dan Borobudur. (Humas FT: Purwoko/Foto: Eko H)