Kahfi, mahasiswa Teknik Elektro FT UGM, baru saja menjuarai Turnamen Catur Piala Ketua DPR RI, tahun 2019. Bagaimana Kahfi menekuni dunia catur?
***
Muhammad Kahfi Maulana, atau akrab dipanggil Kahfi, meskipun kuliah di Teknik Elektro, namun tidak bisa dipisahkan dari permainan catur. Permainan yang memerlukan konsentrasi ini sudah digelutinya sejak kelas 3 SD. Tidak ada guru khusus, namun Kahfi belajar otodidak, belajar sendiri melalui buku. Kahfi memang kemudian pernah ikut di sekolah catur serta privat. Namun itu hanya beberapa waktu saja. Setelahnya dia banyak belajar dari buku atau rekaman pertandingan. Dari situlah dia banyak belajar.
Kahfi pernah ikut turnamen Piala Raja, masuk 10 besar dan dapat mendapatkan hadiah uang. Kahfi merasa senang, karena begitu ingin membeli handphone dengan uang sendiri. Kenginannya belajar catur pun semakin meningkat.
***
Pada turnamen Piala Ketua DPR RI di Gedung DPR/MPR tanggal 23 Maret yang lalu, Kahfi bergabung pada kelompok master, meskipun sebenarnya Kahfi belum masuk kategori master. Kahfi masih ada pada rating 2150, dan masih perlu 150 angka lagi untuk menjadi master. Namun Kahfi memiliki alasan sendiri bergabung di kategori master, yang tentunya lawannya tidak bisa diremehkan. “Pengen main di master, iseng, tantangan seru, menantang diri sendiri,” alasan Kahfi. Lawannya memang tidak sembarangan. Dari 138 peserta pada kategori master, ada 110 yang memang berkategori master dalam berbagai level: international master, FIDE master, national master, woman FIDE master, master kandidat, bahkan ada yang grand master.
Pertandingan dengan 138 peserta diperlukan 9 babak yang dimulai dari pukul 09.30 hingga menjelang petang. Pada 9 babak tersebut, Kahfi hanya mengalami kekalahan di babak kedua, ketika harus berlawanan dengan seorang Grand Master. Sisanya, Kahfi bisa mengatasinya dan meraih kemenangan. Trofi juara 1 kelompok master akhirnya bisa dia bawa pulang, plus hadiah uang sebesar Rp20.000.000.
Kemenangan ini bukahlah kemenangan pertama. Setidaknya Kahfi pernah menjadi Juara 1 Best IPT Grand Asian Chess Challenge di Malaysia 2018 & 2019, Juara 3 Grand Asian Chess Challenge Open perorangan 2019, Juara 1 Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional Catur Klasik 2017 di Makassar, Juara 2 Pekan Olahraga Mahasiswa Catur Kilat 2017 di Makassar, serta turnamen lainnya.
Bagi Kahfi, catur adalah dunianya dan tentu ada manfaat positifnya. “Efeknya matematikanya bagus, dan dapat uang,” ujar Kahfi dengan gembira. Tentu saja, orang tua menjadi senang dan bangga, imbuhnya.
Magnus Carlsen, juara dunia catur dari Norwegia, merupakan pemain catur idola Kahfi. Jejak pertandingan Carlsen inilah yang dipakai Kahfi belajar strategi bermain catur. Namun demikian, ilmu bermain catur tidak hanya dia simpan sendiri. Kahfi juga mengajarkan kemahirannya bermain catur pada orang lain, Oka, pemain catur yang masih kelas 5 SD. Pada turnamen Piala Ketua DPR ini, Oka juga ambil bagian pada kategori usia 12 tahun. Tidak sia-sia, Oka yang pernah diprivat selama seminggu itu juga menjadi juara 1 pada kategori yang diikutinya.
“Kalau mau juara ndak ada yang instant, harus belajar”, ujarnya. Bagamana dengan predikat grand master? Kahfi mengaku ingin konsentrasi dan menjadi grandmaster secepatnya, namun tentu saja setelah kuliahnya selesai. (Humas FT: Purwoko/Foto: Kahfi)