Pentingnya 3D printing adalah sebagai inovasi yang memudahkan masyarakat untuk memproduksi barang yang diinginkannya secara customized. Hal ini yang kemudian membuat 3D printing sangat berpotensi untuk menjadi tren di masa mendatang, terutama di bidang-bidang usaha inovatif. Kini 3D printing sudah digunakan untuk membuat prototyping dan di industri luas dalam bidang arsitektur, fashion, otomotif, sampai bioteknologi. Centralab merupakan salah satu Usaha Kecil Menengah 3D Printing yang berada di Yogyakarta. Usaha 3D Print yang diusung dapat memberi warna tersendiri karena di samping dapat menambah keuntungan, juga menjadi sarana untuk mempromosikan seni batik khas Indonesia. Dari segi pemasaran potensi usaha ini begitu menjanjikan, produk 3D Print ini telah menjamah pembeli dari berbagai daerah. Ditambah, melihat kenyataan bahwa jasa 3D Print masih sangat jarang ditemui di Yogyakarta.
Berada di Yogyakarta memberikan keuntungan lebih bagi mitra, dari berbagai sektor. Selain dikenal dengan sebutan kota pelajar, Yogyakarta juga dikenal sebagai miniature Indonesia.
Sebutan ini telah lama disandang karena Yogyakarta terdiri dari putra-putri daerah dari seluruh penjuru nusantara. Ditambah lagi, dari sektor pariwisata, Yogyakarta mendapat predikat kota wisata kedua setelah Bali. Melihat dari semua fakta diatas, tentulah pengembangan usaha di kota ini terutama yang menyangkut kerajinan dan kebudayaan menjadi suatu nilai tambah bagi UKM yang sedang mengembangkan usahanya.
Namun sayang, alat 3D printer di Indonesia khususnya pada Mitra ini masih memiliki beberapa kelemahan sistem. Pada banyak kasus kegagalan pencetakan 3D printing dikarenakan terputusnya filamen fiber pada saat proses printing sedang berjalan.
Oleh karena itu, atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Mahasiswa UGM membuat alat 3D tector sebagai inovasi teknologi alat pendeteksi putus atau tersumbatnya filamen pada 3D printer. Tim 3D Tector Beranggotakan M Aisya Fatima Sampurno (Teknik mesin), Syahirul Alim Ritonga (Teknik Mesin), Aji Nur Sahid (Teknik Mesin), Moh. Nur Fauzan (Teknik Elektro), Hilmi Yafi Al-Faruq (Teknik Elektro), dan dibimbing oleh Dr.Eng. Herianto S.T.,M.Eng. Dalam pembuatan inovasi 3D Tector ini, tim juga bekerja sama dengan UKM Centralab yang berlokasi di Jl. Munggur 88, RT08 / RW 31, Gejayan, Condongcatur, Depok, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Filamen terputus karena tekukan atau suhu yang terlalu panas. Hal ini mengakibatkan algoritma program yang dimasukkan tetap berjalan sementara bahan baku atau filamennya tidak berlanjut, sehingga terjadi gap produksi yang mengakibatkan cacat pada hasil produksi dan membuat produsen harus mengulang proses pencetakan dari awal, dan barang yang cacat harus dibuang.
“Ada beberapa mesin 3D printer yang di Indonesia mengalami kendala yakni terputus dan tersumbatnya filamen ini menyebabkan produksi objek kami gagal, dan kami mendapat kerugian yang cukup besar, kerugian waktu, bahan, produksi, dan uang. Apabila dikalkulasikan bisa mencapai puluhan juta rupiah perbulannya. Kini 3D Tector hadir membantu kami untuk mereduksi kerugian tersebut dan membuat UKM kami berkembang.” Jelas Nur Wahyudi selaku costumer service Centralab.
Teknologi ini dapat mendeteksi putus dan tersumbatnya filamen fiber pada saat proses cetak berlangsung dengan cara mendeteksi keberlanjutan penambahan filamen bahan baku 3D printer. Kemudian sistem akan otomatis mem-pause mesin dan memberikan sinyal peringatan kepada operator berupa SMS atau telepon. Hal ini akan menghindarkan produsen dari kesalahan produksi akibat filamen terputus dan meningkatkan efisiensi waktu produktivitas.
Diharapkan dengan adanya teknologi ini akan membuat daya saing Indonesia, terutama di bidang 3D printing semakin meningkat. “UKM di Indonesia sangat penting karena akan menghasilkan lapangan kerja baru bagi masyarakat dan sangat memengaruhi sektor perekonomian Indonesia sehingga perlu didukung oleh akses teknologi yang maju agar lapangan kerja ini stabil dan produk Indonesia mampu dipasarkan secara menyeluruh dan memiliki daya saing yang tinggi.” Tutur Aisya Mahasiswi Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada.
Ayo saatnya Mahasiswa memajukan UKM Indonesia!